Perbedaan Dropship dan Affiliate Marketing
Halo Sobat Bizniz, kali ini kita akan membahas sedikit tentang perbedaan dropship dan affiliate marketing. saat ini kita mungkin pernah mendengar istilah Dropship dan Affiliate Marketing, Dropshipper dan Affiliator, namun apakah kita pernah tahu perbedaan diantara keduanya?
Saat ini ada banyak hingga berbagai macam jenis usaha yang kerap ditekuni oleh masyarakat. Dengan adanya perkembangan zaman serta arus globalisasi yang memuncak hingga saat ini, banyak diantaranya yang tengah mencoba peruntungan dalam hal berbisnis, salah satunya yaitu bisnis online.
Namun ada juga diantaranya yang masih menekuni bisnis konvensional atau UMKM secara mandiri atau perkelompok kecil. Dalam ringkup bisnis online, beberapa jenis bisnis diantaranya yang banyak diminati dan juga ditekuni seperti diantaranya yaitu dropship di marketplace.
Mungkin bagi kalian para pemula, terkesan asing bukan mendengar kedua istilah ini? Kedua bisnis ini juga tergolong ke dalam bisnis online yang mana memanfaatkan teknologi dalam hal memasarkannya. Namun walau memiliki persamaan, kedua bisnis ini tentulah berbeda dilihat. Bahkan kedua – duanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing – masing yang dimilikinya.
Mungkin diantara kalian merasa bingung dan ingin mengenal lebih mendalam kedua bisnis ini? Atau kalian takut salah pilih dalam menjalankan tipe bisnis online mana yang cocok dan nantinya ditakutkan akan ada banyak kerugian akibat salah pilih? Berikut akan dijelaskan mengenai sedikit lebih dalam perbedaan dropship dan affiliate marketing, serta kelebihan dan kekurangan dropship dan affiliate marketing tersebut.
Dropship
Dropship tergolong ke dalam salah satu tipe bisnis online yang mana kalian para pelaku bisnis adapat dengan mudah menjual suatu produk dari supplier tertentu. Jadi konsep dari dropship ini adalah kalian menjual tanpa harus punya brand atau produk kalian sendiri.
Jika dipahami lebih mendalam sebenarnya tugas kalian saat menjadi dropshipper adalah sebagai penerus pesanan suatu produk dari brand tertentu yang mana nantinya akan dikaitkan kepada supplier tersebut dan akan dikirimkan langsung pesanan pelanggan dengan menggunakan nama kalian sebagai dropshipper.
Bisnis yang satu ini bisa dikatakan hanya membutuhkan sedikit modal untuk memulainya. Bahkan dalam hal pemasaran, kalian hanya butuh website atau jika tidak mau ribet, bisa mendaftarkan langsung akun bisnis dropship kalian pada berbagai macam aplikasi marketplace gratis yang tersedia, seperti Shopee ataupun Tokopedia. Hal positif yang kalian dapat saat menjadi dropshipper diantaranya yaitu memiliki kebebasan tersendiri untuk menentukan harga jual produk tersebut serta menentukan sendiri margin penjualan kalian.
Kelebihan menjadi Dropshipper :
Dropship Memiliki resiko gagal rendah.
Bisnis yang satu ini memiliki kemungkinan resiko gagal yang rendah. Hal ini bisa dilihat sedari awal bahwa kalian tidak butuh modal besar untuk usaha dropship. Jika gagal, kalian tidak perlu memikirkan biaya – biaya bisnis seperti biaya produksi, biaya karyawan dan biaya lainnya. Karena disini yang kalian butuhkan didalam usaha dropship adalah gawai atau komputer serta koneksi internet.
Dropship Memiliki margin yang tinggi
Disini sudah dikatakan sedari awal bahwa menjadi seorang dropshipper memiliki hak penuh dalam menentukan harga penjualan produk. Yang mana tentu akan berdampak pada margin yang tinggi. Namun kalian harus hati – hati, sebab biasanya semakin tinggi margin yang kalian tentukan maka akan berdampak pula terhadap semakin sulitnya penjualan produk. Tapi hal ini tidak perlu dikhawatirkan apabila dari kalian sendiri memiliki skill serta strategi marketing yang bagus dalam melakukan usaha dropship.
Dropship bisa mendapatkan pelanggan yang loyal
Keuntungan dari menjadi drosphipper, kalian bisa mendapatkan pelanggan yang loyal. Hak ini karena kalian dapat dengan mudah menargetkan pelanggan untuk membantu mengkonversi dari hasil penjualanan kalian.
Selain itu, kalian bisa melakukan Up Selling serta Crosseling. Jika kalian menjadi dropshipper dari website milik kalian pribadi, dalam hal ini, kalian memiliki kendali penuh terhadap segala hal yang berkaitan dengan desain situs web, salinan produk, optimasi landing page dan lain sebagainya didalam usaha dropship ini.
Kekurangan menjadi dropshipper :
Dropship susah menentukan supplier yang tepat
Nah, untuk yang satu ini biasanya menjadi permasalahan utama di awal oleh para dropshipper. Tentunya untuk memilih supplier yang terpercaya, hal ini cukup sulit. Salah pilih supplier dapat mengakibatkan fatal dikemudian hari. Oleh karena itu, ada baiknya untuk mencari info terlebih dahulu tentang supplier yang akan dipakai nantinya sebelum memulai usaha dropship ini.
Dropship harus memiliki kemampuan Hard Selling
Kemampuan hard selling sangat dibutuhkan apabila kalian mencoba menjadi seorang dropshipper. Hal ini karena kalian memegang penuh kendali terhadap pelayanan pada pelanggan. Ada baiknya agar tidak terjadi hal yang diinginkan, kalian untuk memahami lebih dalam ilmu product knowledge ketika memulai usaha dropship ini.
Affiliate Marketing
Sama seperti sebelumnya, Affiliate marketing juga tergolong ke dalam salah satu jenis tipe bisnis online lainnya. Bisnis yang satu ini merupakan bisnis online yang mana kalian bertindak sebagai afiliator yang akan mendapatkan keuntungan atau komisi dari hasil pemasaran produk brand orang lain.
Biasanya untuk afiliator, kalian akan mendapatkan uang apabila ada pelanggan yang membeli produk kalian dengan menggunakan kode referral yang tersedia. Konseppan dari affiliate marketing ini didasarkan pada komisi, sehingga para afiliator akan memperoleh komisi atau keuntungan dari seberapa besar persentase yang ditentukan. Biasanya komisi didapatkan dari setiap penjualanan produk serta dapat dilacak dengan menggunakan kode referral setiap afiliator.
Kelebihan menjadi afiliator dibandingkan Dropship :
Tanpa biaya modal didalam Affiliate Marketing
Untuk menjadi afiliatotr dari suatu brand produk tertentu, kalian tidak perlu merogoh modal atau kocek terlebih dahulu. Bisnis yang satu ini tergolong ke dalam jenis bisnis online yang hanya tidak membutuhkan modal awal sama sekali dengan memiliki resiko kerugian yang tentunya juga rendah.
Kalian tidak perlu wajib mengeluarkan uang sebagai modal awal terlebih dahulu agar menjadi afiliator, Bisnis ini cocok untuk kalian yang sedang membutuhkan pemasukan pasif tetapi tidak memiliki modal banyak.
Tanpa adanya dukungan konsumen
Kalian tidak perlu khawatir dalam hal melayani pelanggan, karena disini tugas kalian hanyalah sebagai pemasar produk tersebut. Untuk masalah pelayanan pelanggan, ini merupakan hak sepenuhnya yang dimiliki oleh pihak pemilik afiliasi tersebut. Yang kalian lakukan dalam affiliate marketing disini hanyalah sebagai pemasar produk serta menghasilkan sales.
Affiliate Marketing tidak ada periode waktu dan batasan tempat tertentu
Menjadi afiliator, berarti kalian memegang penuh kuasa waktu yang kalian butuhkan. Disini kalian dapat menjalankannya dimanapun dan kapanpun kalian mau. Yang kalian butuhkan hanyalah untuk menjalan strategi pemasaran agar produk cepat laku serta menunggu sales datang untuk menggunakan kode reffereal afiliator milikmu.
Kekurangan menjadi Afilliator dibandingkan Dropship:
Mendapatkan keuntungan dari persentase yang didapat
Nah, jika kalian menjadi afiliator berarti kalian tidak bisa menentukan keuntungan secara pribadi. Hal ini tentu harus berkaitan dengan pihak afiliasi pusat. Biasanya dari pihal penyelenggaran afiliasi hanya menetapkan besaran persentase dari komisi setiap penjualan. Oleh karena itu, penghasilan kalian bisa dikatakan terbatas dan tidak bebas menentukan besaran keuntungan yang diinginkan.
Tidak bebas dalam mengontrol produk dan harga
Tentunya kalian tidak memiliki kebebasarn dalam mengendalikan produk yang tengah kalian pasarkan. Kalian tidak dapat mengontrol bebas harga, layanan terhadap pelanggan, deskripsi produk yang akan dipasarkan nantinya. Sehingga dalam hal pemasaran, kebebasan kalian sangat terbatas selaku afiliator.